MANDALIKA, iNewsPangandaran.id - Race MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022), meninggalkan banyak kesan dan cerita. Seperti aksi seorang pawang hujan yang justru menjadi hiburan bahkan menjadi trending topik, baik oleh penonton di arena balap maupun yang menyaksikan siaran langsung.
Pawang hujan yang kini tengah tranding topik tersebut, diketahui bernama Rara Isti Wulandari. Rara sengaja didatangkan untuk menangkal hujan di Sirkuit Mandalika.
Seluruh mata memandang dan tertuju kepada Aksi Rara saat menjalankan ritualnya mengelilingi sekitar Sirkuit Mandalika sambil memukul-mukul semacam mangkok kuning, Sambil memakai helm proyek, Rara menjalankan ritualnya.
Sejumlah rider pun tersenyum menlongo campur kagum melihat aksi Rara. Bahkan Fabio Quartararo nampak ikut memparodikan aksi Rara hingga mengundang tawa penonton.
Tidak hanya sekadar menggelar ritual di tengah Sirkuit Mandalika saat hujan mengguyur, Rara juga membakar ban bekas di luar arena Sirkuit Mandalika. Asap hitam tebal pun membumbung sedemikian rupa di langit Mandalika. Hal itu pun menarik perhatian penonton juga aparat keamanan setempat.
"Itu kebakaran ya, kok ada asap tebal begitu," ujar Randi salah satu tim media di Sirkuit Mandalika Minggu (20/3).
Selain itu Rara sang pawang hujan juga meletakkan sesaji di sekitar ban yang dibakar tersebut. Lalu menaburkan garam. Dan tidak sembarang orang diperbolehkan melintas di sekitar ban yang terbakar. Namun, hujan yang sempat berhenti beberapa saat malah kembali turun. Tapi hanya gerimis dan tidak selebat saat akan dimulai race kelas utama.
Akhirnya balapan MotoGP Mandalika 2022 pun berlangsung di bawah rintik hujan. Aksi para rider kelas utama pun mendapat sambutan luar biasa dari para penonton yang sejak pagi memadati Sirkuit Mandalika.
Sebanyak 23 pembalap turun untuk menaklukkan Sirkuit Mandalika yang baru kali ini digelar. Namun sayang juara dunia 8 kali, Marc Marquez, tidak ikut balapan setelah mengalami kecelakaan saat sesi pemanasan, dan dinyatakan mengalami gegar otak .
Lantas siapakah Rara sang pawang hujan yang kini tengah jadi perbincangan tersebut?
Dihimpun dari berbagai sumber, perempuan 38 tahun berdarah Jawa kelahiran Papua itu. Penganut Kejawen yang kini berdomisili di Bali. Rara diketahui belajar menjadi Pawang Hujan sejak kecil, disaat dia masih berusia 9 tahun.
Sebagai pawang hujan, jam terbangnya pun cukup tinggi. Bahkan sering menjadi langganan acara-acara besar nasional.
Untuk menjalankan laku mistiknya tersebut, Rara mengaku dirinya tidak menikah dan tidak makan daging hewan berkaki empat.
Dari informasi yang didapat Rara mendapat bayaran yang cukup besar sebagai Pawang Hujan Mandalika ajang MotoGP 2022. Konon, bayaran yang ia dapatkan mencapai ratusan juta rupiah untuk 21 hari kerja.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait