PANGANDARAN, iNewsPangandaran.id - Lagi-lagi Dunia Pendidikan, setelah sebelumnya heboh dengan tabungan siswa yang tak kunjung diberikan, kini Dunia Pendidikan dihebohkan kembali dengan adanya puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Pangandaran Jawa Barat yang masih belum bisa membaca.
Diketahui, sebanyak 29 Siswa dan Siswi di SMPN 1 Mangunjaya Kabupaten Pangandaran pada tahun 2023/2024 belum bisa membaca, yang di dominasi pelajar laki-laki. Kelas VII tercatat 11 Siswa, kelas VIII 16 Siswa, dan kelas IX terdapat 2 Siswa.
Kepala Sekolah SMPN 1 Mangunjaya Hadi Sumarna mengatakan, pihak sekolah akan selalu memberikan pelayanan terhadap siswa terutama yang kesulitan dalam hal membaca.
"Maka, kita kumpulkan dan diberikan pengarahan sekaligus ada beberapa guru yang memang nanti dipersiapkan untuk membantu anak-anak tersebut agar bisa membaca," ucapnya.
Kami pihak sekolah kata Hadi, tidak menyalahkan Pandemi Covid-19. Karena, memang hal itu harus ada analisa atau penelitiannya.
"Bahkan, anak-anak tersebut tidak bisa disebutkan anak berkebutuhan khusus karena memang perlu adanya ahli, perlu adanya instrumen yang menentukan anak tersebut berkebutuhan khusus," ujarnya.
Dan pihaknya mempunyai wacana atau langkah awal dengan mengumpulkan data-data dulu dan setelah itu akan di lakukan komunikasi dengan orangtua siswa.
"Sebab, jangan sampai orang tua justru memberikan tendensi yang tidak baik. Sehingga, si anak justru malah menjadi minder," jelas Adi.
Saat ini pihaknya sedang melakukan upaya-upaya secara internal terlebih dahulu dengan anak bersangkutan melalui bimbingan karir.
Sementara itu dengan adanya informasi tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran langsung mendatangi Sekolah SMP Negeri 1 Mangunjaya yang sebelumnya dikabarkan ada 29 pelajar yang tidak bisa membaca.
Kepala Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Agus Nurdin mengatakan, bahwa Ia sengaja datang ke SMP Negeri 1 Mangunjaya setelah membaca berita ada puluhan pelajar yang tidak bisa membaca.
"Kita tidak harus malu dengan memiliki anak yang masih belum bisa membaca. Dan tujuannya ke sekolah untuk memotivasi teman-teman guru, bahwa ini adalah tantangan," jelasnya.
Apakah kita tahu, kata Agus, dari puluhan anak yang tidak bisa membaca ini memiliki bakat lainnya.
"Oleh karena itu, saya datang menemui kepala sekolah menemui rekan-rekan guru semua untuk mendorong teman-teman guru di SMP Negeri 1 Mangunjaya untuk memberikan perhatian lebih, memberikan waktu lebih," katanya.
Dengan tujuan agar dalam membimbing puluhan anak ini bisa menyelesaikan tugas - tugasnya, anak bisa memiliki kompetensi membaca menulis dan lainnya.
"Akan kita fokuskan untuk memberikan bimbingan lebih, memberikan waktu dan perhatian lebih kepada anak-anak tersebut," pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait