PANGANDARAN, iNewsPangandaraan.id - Ekspresi haru dan bahagia, terpancar jelas dari wajah seorang orang ayah yang merasa bangga dengan prestasi yang di raih anaknya. Ayah mana yang tidak bangga , melihat anaknya bisa mewujudkan mimpi bermain sepakbola di kancah internasional.
Dia Dedi Heryadi seorang penjual bakso warga Dusun Bedahan, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Keinginan setiap orang tua tentunya ingin melihat anak-anaknya berhasil meraih apa yang diimpikan.
Hal ini pula yang dirasakan oleh Dedi dengan istrinya Tarmini, mereka sangat bangga dan terharu melihat putrinya Wandha mewujudkan mimpi berlaga dalam Turnamen JSSL Professional Academy 7s Girls U-16 di Singapura bersama Akademi Persib.
Dan perjalanan Wandha berproses selama 4 tahun di dunia sepakbola tak lepas dari peran orangtua nya yang selalu mendukung serta menjadi pemicu semangat untuk giat berlatih.
"Gak bisa diungkapkan mas, saya sangat senang, terharu, bangga. Bahkan saya sampai gak bisa tidur terus kepikiran anak ini (saking bangganya)," Kata Dedi.
Dia menjelaskan, meski belum masuk Skuad Timnas, setidaknya perjuangan serta pengorbanan yang telah dilakukan tidak sia-sia. Namun ia percaya akan ada kejutan yang lebih besar dari Allah SWT untuk karir anaknya di Sepakbola.
"Alhamdulillah gak sia-sia. Perjuangan dari awal saya antar-jemput latihan teh Wandha, semoga tahun ini memang rezekinya" harap Dedi.
Dedi pun kembali terkenang masa-masa kebelakang, Ia menceritakan saat Covid-19 melanda, usaha bakso yang digelutinya mengalami penurunan konsumen yang memaksa dia banting stir mencari pekerjaan lain di kampung orang.
"Ya memang sulit waktu itu, karena covid jualan bakso jadi sepi. Kebetulan saya ditawarin pekerjaan di Magelang oleh saudara dan saya ambil," Jelasnya.
Dedi dan Tarmini pun terpaksa meninggalkan kedua anaknya Wandha dan Kinar dirumah (tinggal bersama neneknya). Hal ini dilakukannya karena terpaksa harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan.
Namun meskipun saat itu Ia di Magelang, Dedi selalu memantau perkembangan Wandha, Ia selalu berkomunikasi dengan Tim Pelatih dan Official di SSB, termasuk koordinasi perihal keikusertaan anaknya di pertandingan apapun.
"Cara mantau saya adalah dengan berkomunikasi dengan Ang Haen dan Coach Aris ( tim pelatih di SSB), jadi saya sering bertanya kepada mereka termasuk masalah yang ke Singapura ini," Kenangnya.
Dan kini apa yang sudah diperjuangkan olehnya membuahkan hasil, bahkan melebihi ekspektasi nya. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, pungkasnya.
Editor : Irfan Ramdiansyah
Artikel Terkait