MADRID, iNews.id – 50 orang imigran ditemukan tewas di dalam truk trailer di Texas, Amerika Serikat pada Selasa (28/6/2022).
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pun bereaksi dengan mengatakan penemuan itu mengerikan dan memilukan. Dia menggarisbawahi perlunya mengejar jaringan perdagangan kriminal.
"Mengeksploitasi individu yang rentan untuk mendapatkan keuntungan adalah hal yang memalukan, seperti halnya kemegahan politik di sekitar tragedi, dan pemerintahan saya akan terus melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan penyelundup manusia dan pedagang mengambil keuntungan dari orang-orang yang berusaha memasuki AS di antara pelabuhan masuk," terangnya dalam sebuah pernyataan.
Seorang pejabat penegak hukum federal mengatakan pada Selasa (28/6/2022) sedikitnya 50 migran diyakini tewas setelah mereka dan yang lainnya ditemukan dalam kondisi panas terik di sebuah truk semi di San Antonio, dalam sebuah adegan yang disebut walikota sebagai "tragedi manusia yang mengerikan."
Dalam pernyataannya, Biden menunjuk pada pekerjaan yang telah dilakukan oleh pemerintahannya untuk memerangi perdagangan manusia.
"Insiden ini menggarisbawahi perlunya mengejar industri penyelundupan kriminal bernilai miliaran dolar yang memangsa para migran dan menyebabkan terlalu banyak kematian tak berdosa," lanjutnya.
"Di Los Angeles dua minggu lalu, saya mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah meluncurkan kampanye anti-penyelundupan pertama dengan mitra regional kami. Dalam tiga bulan pertama, kami telah melakukan lebih dari 2.400 penangkapan, dan pekerjaan itu hanya akan berhasil. intensif di bulan-bulan mendatang,” ungkapnya.
Menurut seorang pejabat penegak hukum federal, yang berbicara dengan syarat anonim. Korban tewas termasuk migran dari Meksiko, Guatemala dan Honduras. Penemuan para korban migran pada Senin (27/6/2022) ini terjadi ketika otoritas federal AS telah meluncurkan operasi "belum pernah terjadi sebelumnya" untuk mengganggu jaringan penyelundupan manusia di tengah masuknya migran di perbatasan AS-Meksiko.
Juru bicara Imigrasi dan Bea Cukai, pada Senin (27/6/2022) mengatakan sebuah dugaan peristiwa penyelundupan manusia diberitahukan oleh polisi San Antonio ke unit investigasi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, yang memimpin penyelidikan.
Insiden itu tampaknya menjadi salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir bagi para migran di dekat perbatasan selatan.
Kepala Polisi Bill McManus pada konferensi pers Senin (27/6/2022) malam mengatakan tiga orang yang ditahan jauh dari lokasi trailer berada dalam tahanan polisi, meskipun hubungan mereka dengan situasi tersebut tidak jelas.
McManus mengatakan pihak berwenang disiagakan ke tempat kejadian tepat sebelum pukul 18.00 waktu setempat, ketika seorang pekerja di gedung terdekat mendengar teriakan minta tolong. Dia menjelaskan pekerja itu menemukan sebuah trailer dengan pintu terbuka sebagian dan melihat orang-orang meninggal di dalamnya.
Pejabat penegak hukum federal mengatakan kepada CNN pada Selasa (28/6/2022) sebanyak empat puluh delapan orang tewas di tempat kejadian, dan dua meninggal di rumah sakit, mencatat jumlah korban masih awal.
Kepala Pemadam Kebakaran San Antonio Charles Hood pada konferensi pers Senin (27/6/2022) malam mengatakan enam belas orang -- 12 orang dewasa dan empat anak -- dibawa hidup-hidup dan sadar ke fasilitas medis.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait